Batasan Hubungan Intim Pribadi Kita

Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” (2Korintus 6:14-TB)

Mengenai ayat 14, Utley menjelaskan, “Ayat ini telah dicomot dalam kaitannya dengan orang percaya menikah dengan orang-orang kafir. Namun demikian, naskah ini tampaknya tidak berurusan secara khusus dengan pernikahan, meskipun itu pasti termasuk dalam pernyataan yang lebih luas. Orang percaya harus membatasi hubungan pribadi yang paling intim mereka, dengan sesama orang percaya. Hal ini membantu kita melawan tarikan budaya kejatuhan untuk menjauh dari Kristus. Iman dalam Yesus dan Roh yang berdiam telah menyebabkan pemisahan yang tajam dan mendalam dalam keluarga, bisnis, hobi, hiburan, dan bahkan gereja-gereja.

Masih tentang ayat 14, Utley menulis lagi, “Seseorang harus memperhitungkan bagian seperti 1Kor 5:9-13; 7:12-16; 10:27 untuk mendapatkan keseimbangan teologis dari kebenaran ini. Kita harus ingat kejahatan budaya kafir abad pertama. Ini bukan suatu penegasan untuk hidup membiara, namun suatu upaya untuk mengurangi hubungan pribadi yang intim dengan sistem dunia yang jatuh (lih. 1Yoh 2:15-17).

Sistem dunia apakah yang sedang membayangi? Tarikan budaya macam apa yang sedang dengan kuatnya menjauhkan dari Kristus? Pemisahan tajam seperti apa yang harus dilakukan, sehingga menjadi batasan dalam hubungan intim pribadi kita?

Source link