Sekolah Alkitab Liburan (SAL) Paskah 2025 Sekolah Kristen Kalam Kudus Jayapura (didukung oleh Gereja Kristen Kalam Kudus Jayapura) dengan tema “Grow to Be Like Jesus” mengajak murid-murid untuk bertumbuh menjadi serupa dengan Yesus, dengan mengambil teladan dari perjalanan iman Simon Petrus. Berdasarkan 2 Petrus 3:18, program ini dirancang untuk membantu murid-murid dari berbagai jenjang usia—TK, SD, SMP, hingga SMA—memahami bahwa pertumbuhan rohani adalah proses yang berpusat pada Kristus. Melalui lima minggu, murid-murid belajar dari langkah-langkah Petrus dalam mengikuti Yesus, menghadapi tantangan iman, bangkit dari kegagalan, melayani untuk kemuliaan Allah, dan akhirnya merayakan hidup baru dalam kebangkitan Kristus.
Minggu 1: Dipanggil untuk Mengikuti Yesus
Pada minggu pertama, berdasarkan Matius 4:18-20, murid-murid diajak melihat bagaimana Yesus memanggil Petrus dari kehidupan biasa sebagai nelayan untuk menjadi “penjala manusia.” Panggilan ini menunjukkan inisiatif kasih Kristus yang mencari kita lebih dulu. Petrus merespons dengan segera meninggalkan jala dan perahunya, mengajarkan bahwa langkah awal menjadi serupa dengan Yesus adalah ketaatan penuh pada panggilan-Nya. Murid-murid belajar bahwa mengikuti Yesus bukan sekadar tindakan fisik, tetapi transformasi hati untuk hidup sesuai teladan-Nya—berbicara, bertindak, dan mengasihi seperti Dia. Yesus adalah pusat panggilan ini, dan melalui ketaatan kepada-Nya, kita mulai menyerupai kasih dan karakter-Nya.
Minggu 2: Bertumbuh dalam Iman
Minggu kedua, melalui Matius 14:22-33, mengisahkan Petrus berjalan di atas air menuju Yesus. Peristiwa ini menunjukkan bahwa iman yang bertumbuh membutuhkan keberanian untuk melangkah bersama Kristus, bahkan di tengah badai kehidupan. Ketika Petrus tenggelam karena ragu, Yesus segera menolongnya, mengajarkan bahwa Dia adalah sumber kekuatan iman kita. Murid-murid diajak memahami bahwa fokus pada Kristus—bukan pada masalah—membuat iman mereka semakin kuat. Yesus, sebagai Anak Allah yang mengendalikan segala situasi, menjadi teladan sempurna bagi kita untuk percaya dan bertumbuh dalam keberanian rohani.
Minggu 3: Belajar dari Kesalahan
Di minggu ketiga, Lukas 22:61-62 menceritakan kegagalan Petrus saat menyangkal Yesus tiga kali. Namun, pandangan penuh kasih Yesus dan pertobatan Petrus menunjukkan bahwa kegagalan bukan akhir, melainkan kesempatan untuk dipulihkan oleh Kristus. Murid-murid belajar bahwa Yesus tidak pernah menolak kita meskipun kita gagal; sebaliknya, Dia menawarkan pengampunan dan pemulihan. Seperti Petrus yang bangkit kembali untuk melayani Tuhan, kita juga dipanggil untuk belajar dari kesalahan dan menyerahkan hidup kepada Yesus, yang kasih-Nya selalu memberi harapan baru.
Minggu 4: Dipakai untuk Kemuliaan Allah
Kisah Para Rasul 2:14, 38-41 pada minggu keempat memperlihatkan transformasi Petrus menjadi saksi Kristus yang berani pada hari Pentakosta. Dipenuhi Roh Kudus, Petrus yang dulu takut kini berkhotbah hingga ribuan orang bertobat. Ini mengajarkan murid-murid bahwa pertumbuhan iman mereka bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk menjadi berkat bagi orang lain. Yesus, yang mati dan bangkit, memberi kuasa kepada kita melalui Roh-Nya untuk melayani dan memuliakan Allah. Murid-murid diajak melihat bahwa hidup yang berpusat pada Kristus memampukan mereka menjadi alat dalam rencana-Nya yang besar.
Minggu 5: Paskah—Kemenangan dan Hidup Baru dalam Kristus
Puncak SAL di minggu kelima merayakan kemenangan Paskah berdasarkan Roma 8:11 dan 2 Korintus 5:17. Kebangkitan Yesus memberikan hidup baru, memungkinkan kita bertumbuh menjadi serupa dengan-Nya. Murid-murid diajak menyadari bahwa mereka adalah ciptaan baru di dalam Kristus, diberi kekuatan untuk hidup dalam kasih dan kebenaran-Nya. Seperti Petrus bersama Para Rasul lainnya yang akhirnya menjadi pilar gereja, kita pun dipanggil menjadi saksi kasih Yesus di dunia. Paskah mengingatkan kita bahwa segala pertumbuhan rohani kita berakar pada karya salib dan kebangkitan Kristus, yang memberikan kemenangan atas dosa dan harapan untuk hidup baru.
Melalui perjalanan Petrus, SAL Paskah 2025 menegaskan bahwa bertumbuh menjadi serupa dengan Yesus adalah proses kristosentris yang penuh anugerah. Dari panggilan awal hingga pelayanan yang berbuah, Yesus adalah pusat dan kekuatan pertumbuhan kita. Murid-murid diajak tidak hanya mengenal cerita Petrus, tetapi juga menghidupi panggilan mereka sendiri untuk mencerminkan kasih, iman, dan kuasa Kristus dalam kehidupan sehari-hari.
Makna Ilustrasi Tema
Ilustrasi ini menggambarkan tema SAL (Sekolah Alkitab Liburan) Paskah 2025 dengan judul “Grow to Be Like Jesus” yang terinspirasi dari ayat Alkitab 2 Petrus 3:18. Dalam ayat tersebut, Petrus mengajak umat untuk bertumbuh dalam kasih karunia dan pengenalan akan Yesus Kristus, menekankan pentingnya perkembangan rohani yang berkelanjutan.
Pada gambar, terdapat ilustrasi seorang tokoh yang digambarkan dengan jubah putih, duduk sambil merawat sebuah tanaman kecil yang baru bertunas dari tanah. Tokoh ini dikelilingi oleh cahaya berbentuk lingkaran di belakang kepalanya, yang sering digunakan dalam seni Kristen untuk melambangkan kekudusan atau kehadiran ilahi. Namun, perlu dicatat bahwa gambar ini tidak dimaksudkan untuk menunjukkan wajah Yesus secara harfiah, melainkan hanya sebagai simbol atau representasi artistik dari sosok yang penuh kasih dan peduli terhadap pertumbuhan rohani, sesuai dengan tema yang diangkat.
Di sisi kiri gambar, terdapat logo dengan gambar Alkitab terbuka dan daun hijau yang bertunas, melambangkan pertumbuhan iman melalui firman Tuhan. Tulisan “Grow to Be Like Jesus” menegaskan pesan utama, yaitu dorongan untuk menjadi lebih serupa dengan karakter Yesus, yang penuh kasih, rendah hati, dan setia. Di bawahnya, tertulis “2 Petrus 3:18” sebagai dasar Alkitabiah, serta “SAL Paskah 2025” yang menunjukkan bahwa acara ini diadakan dalam rangka perayaan Paskah tahun 2025.
Secara keseluruhan, gambar ini mengajak umat untuk merenungkan makna Paskah—kebangkitan Yesus—sebagai momen untuk bertumbuh secara rohani, menyerupai kasih dan kebaikan Yesus, dengan Alkitab sebagai sumber utama dalam perjalanan iman tersebut. Ilustrasi tanaman yang sedang dirawat menggambarkan proses pertumbuhan yang memerlukan perhatian dan kasih, sebagaimana umat diajak untuk memelihara iman mereka dengan penuh kesungguhan.